TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN (SOFTSKILL)
Mempengaruhi Perilaku
Di susun oleh:
Ade Nurestiana ( 10513147 )
Assilva Brena Zollyta ( 11513447 )
Elga Mutrika W. D ( 12513856 )
Indah Putri Rishaini ( 14513366 )
Assilva Brena Zollyta ( 11513447 )
Elga Mutrika W. D ( 12513856 )
Indah Putri Rishaini ( 14513366 )
3PA08
Fakultas Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas Psikologi Manajemen (Softskill), yang berjudul Mempengaruhi Perilaku tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan tugas ini adalah untuk mengetahui tingkah laku dan yang mempengaruhinya, dan untuk memahami bagaimana mempengaruhi orang lain.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di
masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang
dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad terus. Perubahan
masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya
ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
B. Rumusan Masalah
1.) Apa yang di maksud dengan
definisi pengaruh ?
2.) Apa saja kunci-kunci
perubahan perilaku ?
3.) Bagaimana cara mempengaruhi
orang lain
4.) Apa itu wewenang ?
C. Tujuan
1.) Untuk memahami arti dari
perubahan perilaku
2.) Untuk mengetahui apakah
definisi pengaruh
3.) Untuk menjelaskan bagaimana
mempengaruhi orang lain
4.) Dan untuk mengetahui apa
yang di maksud dengan wewenang
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengaruh
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian kata
pengaruh.Menurut Kamus KBBI. Besar Bahasa Indonesia edisi kedua
(1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan dan perbuatan
seseorang”. Pengaruh
adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud,
2001:845).
Menurut para
ahli
1. WJS.Poerwardaminta
berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik
orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan
berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).
Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa
pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau
timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
2.
Pengertian Pengaruh Menurut Albert R.
Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
3. Pengertian
pengaruh menurut wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
• Teori keseimbangan
Meliputi tekanan konsistensi di
antara akibat-akibat dalam sistem kognitif yang
sederhana.
sederhana.
• Teori konsistensi
kognitif-afektif
Bahwa pengetahuan ataupun keyakinan seseorang tentang suatu fakta tertentu
sebagian di tentukan oleh pilihan afeksinya.
Bahwa pengetahuan ataupun keyakinan seseorang tentang suatu fakta tertentu
sebagian di tentukan oleh pilihan afeksinya.
• Teori ketidaksesuaian
Bahwa sikap akan berubah untuk mempertahankan konsistensinya dengan perilaku
nyatanya.
Bahwa sikap akan berubah untuk mempertahankan konsistensinya dengan perilaku
nyatanya.
• Teori atribusi
Bahwa perubahan perilaku yang dilakukan seseorang memungkinkan timbulnya
kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya telah berubah.
Bahwa perubahan perilaku yang dilakukan seseorang memungkinkan timbulnya
kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya telah berubah.
C. Bagaimana
Mempengaruhi Perilaku berbagai Model
1. Faktor
Internal
Tingkah laku
manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada
dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan,
jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor
tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
a. Jenis
Ras/ Keturunan
Setiap ras yang
ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini
berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku
ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam
kegiatan olah raga.
Ras Mongolid
mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering
mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri
perilaku yang berbeda pula.
b. Jenis
Kelamin
Perbedaan
perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan
pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa
dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian
tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang
laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
c. Sifat
Fisik
Kretschmer
Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya.
Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis.
Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak
teman
d. Kepribadian
Kepribadian
adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang
digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik
yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan
kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh
terhadap perilaku sehari-harinya
e. Intelegensia
Intelegensia
adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara
terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku
individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi
oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat
bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan.
f. Bakat
Bakat adalah
suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa
kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya
2. Faktor
Eksternal
a. Pendidikan
Inti
dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses
belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian
pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang
berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan
rendah.
b. Agama
Agama akan
menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang
diajarkan oleh agama yang diyakininya.
c. Kebudayaan
diartikan
sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang
dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan
lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
d. Lingkungan
adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu
karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk
mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi
jinak dan dapat dikuasainya.
e. Sosial
Ekonomi
Status sosial
ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan
untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
perilaku seseorang.
D. Wewenang
Secara
etimologis, kata wewenang berasal dari kata dasar “wenang” dan merupakan
terjemahan dari competentie (Bahasa Inggris) atau bevoegdheid serta gezag
(Bahasa Belanda). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia wewenang diartikan sebagai
hak dan kekuasaan untuk bertindak. Pengertian itu tidak sama dengan pengertian
yang dikemukakan oleh para ahli hukum. Menurut Prajudi Atmosudirdjo, seorang
ahli pada bidang hukum administrasi berpendapat tentang pengertian wewenang,
dalam kaitannya dengan kewenangan sebagai berikut:
Kewenangan
(authority,gezag) adalah apa yang disebut “kekuasaan formal”, kekuasaan yang
berasal dari kekuasaan legislatif (diberi oleh undang-undang) atau dari
kekuasaan eksekutif administratif. Kewenangan dimaksud biasanya terdiri atas
beberapa wewenang (kekuasaan terhadap segolongan orang-orang tertentu atau
kekuasaan terhadap sesuatu bidang pemerintahan atau bidang urusan) tertentu
yang bulat, sedangkan wewenang hanya mengenai sesuatu onderdil tertentu saja.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.
I Made Arya Utama, S.H..M.H (Hukum Lingkungan)
Mar’at.
1984. SIKAP MANUSIA PERUBAHAN SERTA PENGUKURANNYA. Bandung: Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar